Hoax Penculikan Anak, Ini Penjelasan Mabes Polri
Belakangan, masyarakat dihebohkan dengan isu penculikan anak yang terjadi di berbagai daerah melalui media sosial. Polri menyatakan, isu penculikan anak tersebut sebagai kabar bohong alias hoaks.
“Itu hoaks, sudah diklarifikasi oleh tim Siber Polri. Sejauh ini polisi belum menerima laporan dari masyarakat terkait masalah penculikan itu,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di, Jakarta, Minggu (28/10/2018).
Polri mengimbau masyarakat lebih cerdas dalam menyikapi informasi, video ataupun gambar yang beredar melalui media sosial. Masyarakat juga diimbau tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Kalau ragu-ragu silakan untuk diklarifikasi dan dikonfirmasi ke kepolisian terdekat. Jadi info-info yang tersebar itu mohon maaf sebagian besar hoaks,” katanya.
Jenderal bintang satu itu juga meminta agar masyarakat tidak mudah main hakim sendiri ketika menemukan orang mencurigakan. Apalagi isu yang beredar menyebutkan, rata-rata pelaku penculikan berpura-pura sebagai orang gila.
“Kalau melihat orang yang mencurigakan, sebaiknya lapor kepada petugas terdekat, kepolisian atau Ketua RT/RW. Jangan melakukan tindakan-tindakan main hakim sendiri, karena itu akan merugikan semua pihak,” ucap Dedi.
RESAH
Jumat 26 Oktober 2018 siang, ratusan warga menangkap tiga perempuan bercadar di salah satu yayasan sekolah kawasan Rajabasa, Bandar Lampung yang dicurigai sebagai pelaku penculikan.
Masyarakat resah terkait maraknya isu penculikan anak di bawah umur yang beredar luas di media sosial. Warga kemudian menyerahkan ketiganya ke polisi.
Dari hasil pemeriksaan petugas, ketiga perempuan ini justru akan menolong dua siswa SD kakak beradik. Ketiganya adalah bibi dari siswa SD tersebut.
Mereka berencana akan menjemput dua keponakannya untuk dibawa pulang ke kampung halaman di Way Kanan. Karena orangtua kedua bocah tidak sanggup lagi membayar biaya asrama di sekolah.
Polisi kemudian mengizinkan ketiga perempuan bercadar ini membawa kedua keponakannya pulang.
Sebelumnya, nasib apes dialami pemuda tak dikenal di daerah Pondok Gede, Bekasi. Gelagatnya yang mencurigakan siang itu, Jum’at (26/10/18) seusai sholat Jum’at di Masjid Nurul Hikmah, harus berurusan dengan warga dan jamaah mesjid yang berlokasi di Jl. Masjid Nurul Hikmah Almursyidiyah, RT 003/07, Jatimakmur, Pondok Gede, Bekasi. “Ya, tadi sepertinya ingin pegang tangan anak kecil di sini. Tapi kami tak kenal ini orang mana. Tapi pernah lihat orang ini ada di Pekayon,” kata salah seorang warga.
Gerak gerik tersangka oleh warga yang melihatnya saat itu, diyakini sebagai pelaku penculikan anak yang belakangan ini tengah ramai di medsos. Namun sebagian warga lain menduga tersangka akan melakukan aksi pencurian bermotor (curanmor). Sontak saja, area sekitar Mesjid Nurul Hikmah dipenuhi warga. Beruntung saat mengamankan tersangka, warga tidak melakukan aksi main hakim sendiri dan menyerahkannya kepada pihak penegak hukum.
Mendapat laporan melalui MBN tentang kejadian tersebut, Kapolsek Pondok Gede Kompol Suwari, SH dengan cepat segera mengirimkan anggota ke lokasi kejadian guna mengamankan tersangka. “Ada tersangka diamankan warga, sudah ramai. Diduga mau menculik atau curanmor,” kata Kompol Suwari menginstruksikan kepada anggota Polsek Pondok Gede.
Selang beberapa saat, anggota tiba di lokasi bersama Bhabinkamtibmas Jatimakmur Bripka Soleh Yulianto untuk segera mengamankan tersangka ke Mapolsek guna proses lebih lanjut. ED – BEKASI
Post a Comment